Pernah Setia Tapi Disia-siakan, Pernah Tulus Tapi Tidak Dianggap, Pernah Sayang Tapi Diabaikan
Aku berada di fase bosan, ingin mengeluh dan rasanya ingin menyerah saja. Terkadang perasaan demikian itu terlintas ketika aku merasa sendirian dan tak ada satu orang pun yang bisa mengerti kerumitan hidup ini.
Rasanya ingin protes bahkan tanpa disadari menetes dengan sendiri. Aku ingin protes kenapa harus aku yang selalu tersakiti padahal ketika mencintai selalu menggunakan hati.
Aku Benci Harus Menjadi Seseorang yang Selalu Paling Tulus Mencintai
Perasaan benci itu selalu datang menghantui. Aku harus bagaimana agar tidak tersakiti untuk yang kesekian kali. Rasanya aku tidak ingin menjadi orang yang tulus jika hanya disakiti dan tak dihargai.
Aku ini harus bagaimana agar tidak merasa tersakiti dan tak selalu disia-siakan. Entah kenapa selama ini aku selalu bertemu dengan orang yang salah.
Rasanya ingin menyerah namun ketika ingat bahwa yang tulus akan bersama dengan yang tulus aku memiliki harapan dan sakitku sedikit terobati.
Aku Benci Menjadi Seseorang yang Paling Peduli, Sebab yang Aku Pedulikan Tidak Pernah Peduli
Kenapa harus aku yang selalu menjadi orang yang peduli. Kenapa harus aku yang menjadi seseorang yang diabaikan dan acuhkan.
Salahku apa dan dimana, apakah aku terlalu berharap atau aku terlalu menginginkan seseorang yang tidak memiliki perasaan terahdapku. Entahlah tapi yang aku rasakan saat ini hanyalah benci menjadi orang yang terlalu peduli.
Aku Benci Harus Menjadi Seseorang yang Setia Karena Kesetiaanku Selalu Dibalas Dengan Rasa Sakit
Adakah seseorang yang bisa mencintaiku, yang bisa menghargaiku dan bisa setia kepadaku sama seperti aku setia kepadanya? Kenapa sulit? Kenapa hingga saat ini tak ada yang benar-benar bisa membuatku bahagia.
Aku menunggu hari yang katanya indah pada waktunya, tapi kapan karena sejauh ini yang aku rasakan hanyalah rasa sakit dan kekecewaan.
Kenapa Harus Aku yang Selalu Disia-siakan, yang Tak Dianggap dan Selalu Diabaikan
Mengapa tak bisa diriku yang dicintai dengan ketulusan, kenapa bukan aku yang begitu diinginkan sehingga bukan hanya aku yang memiliki perasaan begitu besar.
Selama ini hanya aku yang memiliki perasaan terlalu dalam sehingga akhirnya aku yang merasakan kekecewaan mendalam.
Sesulit Inikah Mencari Seseorang yang Bisa Mengerti, yang Bisa Menghargai dan yang Bisa Mencintai Dengan Ketulusan
Tuhan dimanakah satu orang yang katanya akan mencintaiku dengan ketulusan. Dimanakah dia yang katanya akan mencintaiku dengan kebaikan kenapa hingga saat ini aku belum menemukan? Sampai kapan semoga saja aku masih mampu bersabar.
sumber:duapah.com
Rasanya ingin protes bahkan tanpa disadari menetes dengan sendiri. Aku ingin protes kenapa harus aku yang selalu tersakiti padahal ketika mencintai selalu menggunakan hati.
Aku Benci Harus Menjadi Seseorang yang Selalu Paling Tulus Mencintai
Perasaan benci itu selalu datang menghantui. Aku harus bagaimana agar tidak tersakiti untuk yang kesekian kali. Rasanya aku tidak ingin menjadi orang yang tulus jika hanya disakiti dan tak dihargai.
Aku ini harus bagaimana agar tidak merasa tersakiti dan tak selalu disia-siakan. Entah kenapa selama ini aku selalu bertemu dengan orang yang salah.
Rasanya ingin menyerah namun ketika ingat bahwa yang tulus akan bersama dengan yang tulus aku memiliki harapan dan sakitku sedikit terobati.
Aku Benci Menjadi Seseorang yang Paling Peduli, Sebab yang Aku Pedulikan Tidak Pernah Peduli
Kenapa harus aku yang selalu menjadi orang yang peduli. Kenapa harus aku yang menjadi seseorang yang diabaikan dan acuhkan.
Salahku apa dan dimana, apakah aku terlalu berharap atau aku terlalu menginginkan seseorang yang tidak memiliki perasaan terahdapku. Entahlah tapi yang aku rasakan saat ini hanyalah benci menjadi orang yang terlalu peduli.
Aku Benci Harus Menjadi Seseorang yang Setia Karena Kesetiaanku Selalu Dibalas Dengan Rasa Sakit
Adakah seseorang yang bisa mencintaiku, yang bisa menghargaiku dan bisa setia kepadaku sama seperti aku setia kepadanya? Kenapa sulit? Kenapa hingga saat ini tak ada yang benar-benar bisa membuatku bahagia.
Aku menunggu hari yang katanya indah pada waktunya, tapi kapan karena sejauh ini yang aku rasakan hanyalah rasa sakit dan kekecewaan.
Kenapa Harus Aku yang Selalu Disia-siakan, yang Tak Dianggap dan Selalu Diabaikan
Mengapa tak bisa diriku yang dicintai dengan ketulusan, kenapa bukan aku yang begitu diinginkan sehingga bukan hanya aku yang memiliki perasaan begitu besar.
Selama ini hanya aku yang memiliki perasaan terlalu dalam sehingga akhirnya aku yang merasakan kekecewaan mendalam.
Sesulit Inikah Mencari Seseorang yang Bisa Mengerti, yang Bisa Menghargai dan yang Bisa Mencintai Dengan Ketulusan
Tuhan dimanakah satu orang yang katanya akan mencintaiku dengan ketulusan. Dimanakah dia yang katanya akan mencintaiku dengan kebaikan kenapa hingga saat ini aku belum menemukan? Sampai kapan semoga saja aku masih mampu bersabar.
sumber:duapah.com
0 Response to "Pernah Setia Tapi Disia-siakan, Pernah Tulus Tapi Tidak Dianggap, Pernah Sayang Tapi Diabaikan"
Post a Comment